Pesona Pulau Batam

Posted by Diah Chamidiyah Blog on Rabu, 15 Juni 2011

Pesona Pulau Batam.
Semula aku bekerja di luar negeri. Jadi TKI di Arab Saudi. Aku lahir di sebuah desa kecil di lereng gunung di kabupaten Rembang. Sebagian besar penduduk di desaku bekerja sebagai petani tegalan yang hasilnya tidak cukup untuk menunggu masa panen berikutnya. Akibatnya, banyak pemuda yang tidak betah, kemudian merantau ke kota besar, misalnya Jakarta dan Surabaya.

Batam menjadi kota yang kupilih karena perkembangan pembangunan disana dan dekat dengan Singapura yang perekonomiannya lebih maju. Berbagai macam usaha sudah aku coba. Dari mulai berjualan barang apa saja, hingga membuat roti. setelah modal yang aku kumpulkan hampir habis, kuputuskan usaha pembuatan rotilah yang mempunyai prospek cerah. Dugaanku tepat. Tidak butuh waktu lama, Roti Jaya, merk perusahaan rotiku, berkembang dengan pesat. Aku mulai kuwalahan memenuhi permintaan dari pelanggan. Bahkan ada yang sempat protes, karena hari itu tidak aku kasih stok, sedangkan pelangganya menanyakan rotiku.

Supaya dapat memenuhi permintaan dari pelangganku, aku harus menambah tenaga kerja untuk produksi. Pilihanku jatuh pada tetangga dan adik-adikku sendiri. Mereka tidak punya pekerjaan tetap, dan sangat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, setiap aku pulang kampung, maka aku mengajak dua atau tiga pemuda dikampungku untuk bekerja di Batam. Adik-adikku setelah menyelesaikan bangku SMAnya, juga aku ajak ke Batam untuk membantu mengelola pabrik rotiku.

Sekarang, karyawanku menjadi 20 orang untuk bagian produksi dan 40 orang untuk bagian pemasaran. Pesona pulau Batam bagaikan lampu yang menarik bagi serangga di malam hari.

salam,

Blog, Updated at: 11.43

1 komentar:

Popular Posts

Followers