Sambisari, Candi Bawah Tanah yang Terlupakan

Posted by Diah Chamidiyah Blog on Minggu, 01 Mei 2011

12997287951411321539
(Candi Sambisari kala senja. Pic: dok pribadi)
“Ntar jangan lupa ya, aku ikut kuliah statistik dulu….” kata Rina
“Ok deh, kita rame-rame aja, biar seru.” kataku
Siang ini, kami berencana berkunjung ke rumah Rina, teman sekelas di UNY yang berada di desa Sambisari. Dia pernah bercerita kalo di desanya ada candi yang berada dibawah tanah. Keindahan candi tersebut tidak kalah dengan candi-candi yang lain, yang lebih dulu ditemukan. Jarum jam menunjuk pada angka 11, kami bertiga, aku,  Ena dan Rina, berangkat dari depan kampus naik angkot ke arah Prambanan. Setelah setengah jam berada dalam angkot, kami pun sampai di gerbang desa Sambisari. Stelah berjalan lima belas menit, kami sampai di jalan desa yang mulai teduh, karena banyak pohon rindang ditepi jalan.
“Tuh liat, candinya ada dibawah jalan ini. ” kata Rina sambil menujuk bawah jalan

(Candi Sambisari dari jalan desa. pic: wikipedia)
“Selain indah, candi ini juga ramai pada hari raya Nyepi, banyak umat Hindu yang datang ke sini untuk beribadah, bahkan sering Bikhsu-Bikhsu datang dengan segala kebesarannya, jubah kuning dan bawa tongkat.” kata Rina lebih lanjut
Aku dan Ena cuma bisa menggangguk-angguk saja sambil melihat pemandangan yang sangat indah disepanjang jalan menuju rumahnya.
“Yuk kita turun sekarang, aku sudah tak sabar ingin melihat isi candi….” kataku ngaco
“Jangan sekarang, masih panas, ntar sore aja. Kita ke rumahku dulu ya, dah ditunggu ibu nih.” Kata Rina sambil menarik tanganku yang siap-siap turjun.
“Iya nih, ga sabar banget sih…” sungut Ena
Setelah Ishoma, istirahat, sholat dan makan, kami bertiga kembali mendatangi komplek candi Sambisari. Sambil beramah tamah dengan penjaga candi, saya melihat-lihat info tentang si candi.

(bangunan utama candi. Pic: wikipedia)
Candi Sambisari adalah candi Hindu (Siwa) yang berada kira-kira 12 km di sebelah timur kota Yogyakarta ke arah kota Solo atau kira-kira 4 km sebelum kompleks candi Prambanan. Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa  Sambisari yang diabadikan menjadi nama candi tersebut, dan dipugar pada  tahun 1986 oleh Dinas Purbakala. Candi ini dibangun pada abad ke 9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung di zaman kerajaan Mataram Kuno. Posisi Candi Sambisari terletak 6,5 meter di bawah permukaan tanah, kemungkinan besar karena tertimbun lahar dari Gunung Merapi yang meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11 (kemungkinan tahun 1006). Hal ini terlihat dari banyaknya batu material volkanik di sekitar candi. Dengan dikelilingi oleh tembok candi yang asli dengan ukuran 50 m x  48 m, kompleks ini mempunyai candi utama didampingi oleh tiga candi  perwara (pendamping). Di dalam candi ini terdapat patung Durga (di sebelah utara), patung Ganesha (sebelah timur), patung Siwa Agastya  (sebelah selatan), dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa  penjaga pintu: Mahakala dan Nadisywara. Di dalam candi utama terdapat  patung Lingga dan Yoni  dengan ukuran cukup besar. Pada saat penggalian, benda-benda  bersejarah, di antaranya beberapa tembikar, perhiasan, cermin logam  serta prasasti lempengan emas juga ditemukan. Walaupun jarak lantai candi dengan jalan sejauh 6,5 meter, jangan kuatir kalo mau turun, di setiap sisi candi, tersedia undakan yang dapat digunakan untuk turun sampai ke dasar candi.
1299730789113332064
(narsis di dalam candi Sambisari, depan Lingga. Pic: dok pribadi)
Nah, jika anda ingin berwisata sejarah, jangan lupa datang ke Sambisari. Candi bawah tanah yang cantik dan unik. Mari kita lestarikan warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
sumber: Wikipedia

Blog, Updated at: 08.51

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Followers